Loading...
ayam-sentul

Ayam Sentul atau Ayam Ciamis berdasarkan cerita rakyat adalah ternak ayam   peninggalan  Ciung  Wanara  dari perkawinan Raja Galuh dengan Naganingrum.  Pada  waktu dilahirkan karena  ada  konflik kecemburuan Ciung Wanara dihayutkan ke sungai Citanduy dan dibekali sebutir telur yang nantinya menetas dan menjadi Ayam Jantan aduan.

Ayam sentul merupakan jenis unggas yang menjadi ciri khas bidang peternakan Kabupaten Ciamis (plasma nutfah Kabupaten Ciamis). Penampilan fisik ayam ini tergolong tipe aduan, ukuran tubuh relative sedang dengan warna bulu dominan abu-abu, variasi kombinasi warna abu-abu tua, putih dan merah. Sebagian masyarakat menyebutnya dengan nama ayam kulawu (abu-abu). Jenggernya bergerigi kecil berwarna merah, kaki dan paruh berwarna kekuningan.

Saat ini cukup banyak peternak di Ciamis yang sukses berbisnis ayam sentul, karena memiliki laju pertumbuhan yang pesat dan relative lebih tahan penyakit ketimbang ayam local lainnya. Nama sentul sendiri diberikan dengan mengacu kepada warna bulunya yang berwarna abu-abu. Warna ini mirip buah kecapi yang berwarna abu kombinasi kuning. Di wilayah selatan Jawa Barat, termasuk Ciamis, buah kecapi ini disebut buah sentul.

Sentra produksi  Ayam Sentul : Cijeungjing Kecamatan Ciamis,  dengan luas lahan Produksi : 144 m2 , Produksi 1.200 ekor/th. Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Produksi 1.000 ekor/th.

Peluang Investasi :

  • Budidaya pembibitan untuk menghasilkan telur Reftil (telut tetes) skala produksi sebanyak 5.000 butir perhari (sentul bukan persilangan).
  • Budidaya pembesaran skala produksi 2.500 ekor per hari ayam siap potong umur 3 bulan dengan berat 0,8 – 0,9 kg per ekor.
rencana-pembangunan-pasar-induk
Perdagangan Besar dan Eceran
rencana pembangunan pasar induk
sapi-pasundan
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
sapi pasundan